38 Persen Pelecehan Seksual

AMDI Sebut 85 Persen Pelaku Kejahatan Anak adalah Orang Terdekat

Clara Tampubolon.

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Dewasa ini kejahatan terhadap anak kian meningkat. Bahkan, pelaku rata-rata merupakan orang terdekat di lingkungan si anak tersebut. Ketua Yayasan Anak Masa Depan Indonesia (AMDI) Clara Tampubolon mengatakan, bahwa negeri sudah darurat predator anak. Tindak kekerasan terhadap anak setiap tahunnya terus bertambah. Dari ribuan kasus kekerasaan anak di seluruh Indonesia, 38 persen di antaranya merupakan pelecehan seksual ataupun pemerkosaan. Ironisnya, 85 persen pelaku kejahatan merupakan orang terdekat."Bahkan baru-baru ini kita pernah digegerkan dengan kasus pemerkosaan anak selama bertahun-tahun oleh tulangnya (Paman) dan ayah kandungnya sendiri. Kasus-kasus seperti ini, kami harapkan tidak terjadi lagi," kata Clara di Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Clara menegaskan anak korban kekerasan dan kejahatan seksual penting mendapat pendampingan dan pemulihan trauma (trauma healing). "Itulah yang mendorong kami dari Yayasan AMDI untuk membuat Rumah Nyaman. Tempat untuk anak-anak korban kekerasan dan kejahatan seksual. Di Rumah Nyaman anak-anak akan mendapatkan pendampingan dari psikolog dan juga pengajar-pengajar untuk menghilangkan traumanya," ungkap Clara.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung menambahkan, pemerintah daerah sudah seharusnya meningkatkan program pencegahan kekerasan pada anak, sejak dini. Dia mengungkapkan, Pemkab juga dapat bersinergi dan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga profesional yang selama ini fokus bergerak di bidang tersebut. Sehingga program pencegahan yang dijalankan pemda menjadi lebih handal, terukur dan profesional. Termasuk di Kabupaten Toba."Meskipun Pemkab Toba sudah memiliki satu lembaga yang bergerak di bidang pencegahan dan penanganan kasus anak, seharusnya pemkab tetap membangun sinergi dan koordinasi yang baik dengan lembaga-lembaga atau organisasi yang memang bergerak di bidang ini. Karena passion atau minat mereka memang di bidang perlindungan anak itu," ujarnya.

Legislator yang terpilih dari Dapil Sumatera II itu juga mendorong adanya tindak lanjut yang konkrit dari diskusi tersebut. Misalnya, dengan mendorong agar Rumah Aman milik Pemkab Toba dapat difungsikan secara optimal untuk pemulihan korban.Martin juga mendukung rencana Pemkab Toba terkait upaya mendorong desa-desa menciptakan produk hukum berupa peraturan desa tentang sanksi sosial bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak."Saya pikir ini adalah rencana baik. Namun semua harus tetap dikaji dengan sangat baik, agar berdampak baik juga bagi masyarakat," terang Ketua DPP Partai NasDem ini.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar